Keluarga memberikan arti hidup yang indah…
Keluarga adalah tempat aku mencurahkan kasih dan sayang…
Keluarga adalah nafas dan semangat hidupku…
Keluarga layaknya Jiwa dan Ragaku seorang…
“Tak ingin kulewati setiap detik waktu dan detak jantungku tanpa keluargaku…”
Kami keluarga kecil dengan 2 anak laki-laki berusia 7th dan 3th. Suami seorang wiraswasta sedangkan saya sendiri seorang karyawan fulltime. Kami tidak memiliki asisten rumah tangga sehingga semua pekerjaan rumah harus kami kerjakan sendiri secara bersama-sama. Keadaan ini kami syukuri, tidak menjadikan alasan bagi kami untuk tidak memiliki kebersamaan karena tanpa asisten rumah tangga maka semua kami kerjakan bersama-sama sehingga kebersamaan keluarga terjalin setiap saat. Kalau setiap hari bisa kenapa tunggu satu hari khusus untuk menjalin kebersamaan? Prinsip kami adalah “memberikan perhatian, kasih sayang, kebersamaan buat keluarga tidak perlu menunggu weekend / hari libur atau harus ada moment tertentu.”
Di jaman emansipasi tidak hanya suami yang bekerja tapi istri juga ikut bekerja mencari nafkah untuk keluarga. Keadaan ini disadari atau tidak membuat mereka jarang bertemu dengan anak-anak mereka terutama di kota metropolitan dimana berangkat kerja anak-anak masih tidur dan pulang kerja anak-anak sudah tidur. Sehingga banyak tugas dan tanggungjawab yang seharusnya dipenuhi oleh orang tua ke anak-anak selain materi tentu saja akhirnya dialihkan ke pembantu atau babysitter. Kondisi seperti ini kalau tidak waspada dan tidak ada landasan iman yang kuat lambat laun dapat merenggangkan hubungan antar personal dalam keluarga. Anak-anak merasa tidak diperhatikan, tidak disayang, akhirnya dapat terjerumus dalam pergaulan tidak baik. Pertengkaran orang tua tidak dapat dihindari dan perceraianpun dapat terjadi.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dapat dilakukan untuk menjalin kebersamaan keluarga misalnya:
Di jaman emansipasi tidak hanya suami yang bekerja tapi istri juga ikut bekerja mencari nafkah untuk keluarga. Keadaan ini disadari atau tidak membuat mereka jarang bertemu dengan anak-anak mereka terutama di kota metropolitan dimana berangkat kerja anak-anak masih tidur dan pulang kerja anak-anak sudah tidur. Sehingga banyak tugas dan tanggungjawab yang seharusnya dipenuhi oleh orang tua ke anak-anak selain materi tentu saja akhirnya dialihkan ke pembantu atau babysitter. Kondisi seperti ini kalau tidak waspada dan tidak ada landasan iman yang kuat lambat laun dapat merenggangkan hubungan antar personal dalam keluarga. Anak-anak merasa tidak diperhatikan, tidak disayang, akhirnya dapat terjerumus dalam pergaulan tidak baik. Pertengkaran orang tua tidak dapat dihindari dan perceraianpun dapat terjadi.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dapat dilakukan untuk menjalin kebersamaan keluarga misalnya:
- Awali setiap aktivitas dengan berdoa puji syukur kepada Tuhan Yesus.
- Ciptakan sendiri moment kebersamaan keluarga kita. Memberikan perhatian , kasih sayang, kebersamaan buat keluarga tidak perlu menunggu weekend / hari libur atau harus ada moment tertentu. Beberapa contoh misalnya:
- Lakukan tugas sehari-hari secara bersama-sama, saling membantu, anak-anak mengerjakan tugas yang dapat mereka lakukan. Tidak ada istilah ini tugas laki-laki/suami atau itu pekerjaan perempuan/istri. Melakukan tugas pasangan kita dapat membantu meringankan dan mempererat hubungan antar pasangan serta mengajarkan disiplin buat anak-anak.
- Berikan kejutan kecil tanpa menunggu moment tertentu misalnya membelikan
- makanan/kue kesukaan akan memberikan kejutan tersendiri. Yang terjadi dalam keluarga kami, setiap pulang kerja saya selalu disambut riang gembira, dipeluk dan anak-anak dengan semangat menceritakan apa saja hal yang telah mereka lakukan atau makanan yang telah mereka makan dan satu pertanyaan yang selalu mereka tanyakan “Mama bawa oleh-oleh apa?”. Moment ini terjadi setiap hari dan sangat membahagiakan.
- Menemani anak-anak belajar atau sekedar membaca buku bersama-sama. Banyak orangtua yang menyerahkan hal ini ke guru les/bimbingan belajar. Dengan menemani anak belajar/mengerjakan PR orangtua dapat mengetahui kemajuan belajar anak dan kesulitan belajar anak.
- Bermain bersama. Ini penting karena yang namanya anak-anak pasti senang sekali bermain. Banyak orangtua bekerja yang merasa capek sehingga ketika diajak main oleh anak-anak ditolak “mama / papa capek..sana main sendiri ya”. Permainan sederhana yang dapat dilakukan dibersama misalnya berpura-pura naik kereta api dengan memakai kursi kecil, bermain suku Indian dengan mengoleskan bedak tabur ke wajah kami sampai putih semua, membuat mainan sendiri atau bermain saling pijet (ayah mijetin ibu, ibu mijetin kakak dan kakak mijetin adik). Rasa capek akan hilang begitu melihat anak-anak kami tertawa bahagia.
- Mengajak anak-anak berjalan kaki sekitar lingkungan rumah sambil bermain dengan anak-anak sebaya mereka, pergi berbelanja kebutuhan bersama-sama. Kegiatan ini sangat dinikmati anak-anak kami, mereka sangat antusias membantu memilih, menimbang dan mendorong trolley.
- Memasak bersama; anak-anak membantu yang bisa dikerjakan oleh mereka. Kegiatan ini sangat menyenangkan karena anak-anak menjadi semangat menikmati masakan yang mereka kerjakan sendiri sambil memuji sendiri “hmmm enaknya..”
- Perkuat iman. Hari Minggu adalah waktunya untuk semakin mendekatkan diri dengan Tuhan Yesus. Waktunya mengajak anak-anak sekolah minggu dan beribadah bersama di gereja. Anak-anak dapat memperdalam agama dan berkesempatan belajar dan bermain bersama teman-teman sekolah minggu. Setiap malam sebelum tidur kami membaca alkitab bersama-sama dan merenungkan apa saja yang sehari itu telah kami lakukan. Saling sharing .
- Tanamkan sikap saling menghargai dan mendengarkan aantar anggota keluarga.
- Tamasya di hari libur sesekali untuk berganti suasana. Bisa dengan ke tempat wisata atau sekedar berkunjung ke rumah kakek nenek atau saudara-saudara. Selain mempererat kebersamaan keluarga kecil kita sekaligus keluarga besar juga.
Agar kegiatan bersama dapat berjalan mulus dan benar-benar berkualitas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
- Waktu dirumah jangan diribetkan dengan urusan kantor. Urusan pekerjaan dikantor, kalau dirumah waktunya buat keluarga.
- Jauhkan gadget/laptop/pc kalau perlu dimatikan. Karena diakui atau tidak jaman sekarang aktivitas kaitan dengan kecanggihan teknologi ini telah meninyita sebagian besar waktu kita. Jangan biarkan kebersamaan keluarga terganggu dengan jejaring social, bbm dan sebagainya. Lakukan setelah anak-anak tidur kalau perlu.
Demikianlah yang kami lakukan untuk menjadikan kebersamaan keluarga kami semakin berkualitas dan semoga dapat menginspirasi keluarga Kristus lainnya.
“Bukan lamanya waktu semata-mata tapi bagaimana kita
menikmati waktu yang tersedia dan kita lalui penuh berarti”
“Tidak ada artinya libur berlama-lama tapi waktu terbuang tanpa melakukan hal penting untuk keluargamu”
Note: Artikel ini sudah dimuat di website Jawaban.com. Silahkan diklik:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar