Selasa, 31 Maret 2015

KEBERSAMAAN KELUARGA SECARA FISIK DAN EMOSIONAL

Kebersamaan keluarga bisa dibangun tanpa harus menyita seluruh waktu kita…
Kebersamaan menumbuhkan rasa saling memiliki antara suami istri… 
Apa arti kebersamaan keluarga? Keluarga adalah terdiri dari ibu dan bapak beserta anak-anaknya; seisi rumah. Kebersamaan artinya melakukan hal secara bersama-sama, bukan hanya secara fisik namun juga secara emosional. Jadi kebersamaan keluarga artinya melakukan hal-hal baik secara fisik maupun secara emosional secara bersama-sama antara ibu, ayah serta anak-anaknya.
Kehidupan di jaman modern, dimana tuntutan hidup semakin tinggi dan akhirnya “memaksa” tidak hanya suami namun istri juga untuk bekerja sehingga banyak diantara keluarga tersebut  mengeluhkan kurangnya waktu dan kesempatan untuk menjalin kebersamaan keluarganya. Apabila mereka memiliki kesempatan untuk bersama tanpa mereka sadari mereka bersama secara fisik saja namun tidak secara emosional atau dengan kata lain fisik mereka ada diantara keluarganya namun pikiran dan emosionalnya tidak ada, misalnya sibuk dengan gadget mereka entah itu bbm-an, atau jejaring social atau masih disibukkan telepon urusan kerjaan kantor. Kecanggihan teknologi yang semula bertujuan untuk memudahkan berkomunikasi agar tetap bisa menjalin kebersamaan dewasa ini sering berbalik menjadi  sumber retaknya keharmonisan rumah tangga dan keluarga. Padahal kebersamaan keluarga (secara fisik dan emosional) justru akan semakin mempererat hubungan dan keharmonisan keluarga.
Kebersamaan keluarga yang secara kuantitas waktu singkat namun terjalin dengan kualitas yang bagus (semua anggota keluarga terlibat secara fisik dan emosional) jauh lebih baik dibandingkan kebersamaan keluarga sepanjang hari namun anggota keluarga tidak terlibat secara emosional atau saling diam atau masing-masing asyik dengan aktivitasnya sendiri-sendiri.
Tidak jarang keluarga terutama di kota metropolitan kebingungan mencari waktu berlibur bersama keluarganya, menghabiskan waktu bersama keluarganya karena 5 hari dalam 1 minggu mereka sibuk bekerja. Sebenarnya banyak sarana yang bisa kita manfaatkan untuk membina kebersamaan dalam keluarga yang tidak perlu menunggu hari libur, antara lain :
1. Doa bersama
Jadikan doa bersama sebagai suatu kebiasaan dalam keluarga, mulai dari bangun tidur sampai berangkat tidur dan setiap menjalankan aktivitas. Iman yang kuat akan mempermudah kita menjalani hidup dan menyelesaikan masalah.
2. Tertawa bersama
Kapankah terakhir kali Anda tertawa bersama dengan pasangan Anda? Pertanyaan ini kalau dilontarkan ke pasangan yang masih tahap pacaran bukan hal yang susah dijawab tapi kalau pertanyaan ini dilontarkan ke pasangan menikah dan sudah memiliki anak mungkin mereka akan mengerutkan kening dan berpikir-pikir dan akhirnya mungkin jawabannya adalah “Lupa, mungkin waktu pacaran”. Tanpa mereka sadari rutinitas kehidupan sebagai wujud tanggungjawab dalam memenuhi kebutuhan keluarga menjadikan mereka telalu sibuk dan tegang satu sama lain. Tertawa itu sangat penting karena melibatkan aktivitas fisik dan emosional. Ada istilah “Tertawa itu sehat”. Saat tertawa ada aktivitas fisik, gerakan rahang mulut, gerakan pada bagian muka yang dapat menjadikan awet muda, meningkatkan aliran darah, merilekskan tubuh. Dalam tertawa ada kegembiraan dan kegembiraan mampu menjernihkan pandangan kita terhadap sesama anggota keluarga.
3. Belajar / bertukar pikiran bersama
Belajar bersama yang dimaksudkan disini bukan semata-mata melibatkan fisik duduk bersama kerjakan PR bersama misalnya namun dalam konteks lebih luas yaitu bertukar pikiran hal-hal ringan dan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, apa saja kegiatan anak di sekolah pada hari itu? Biarkan anak-anak bercerita dan orang tua “mendengarkan”.  Dan apabila dalam ceritanya ada hal-hal yang kurang baik maka saat itulah bertukar pikiran dan orang tua wajib menasehati yang benar bagaimana ke anak. Yang harus diingat dalam hal ini jauhkan sifat keras kepala dan mau menang sendiri, mempertahankan pendapat dan buah pikiran sendiri walau itu keliru karena hal ini justru akan memecahkan keharmonisan keluarga.
4. Bermain bersama
Banyak orangtua yang tidak mau/tidak sempat bermain dengan anak.  Padahal justru dengan mengajak anak-anak bermain bersama banyak hal positif yang dapat diperoleh yaitu tertawa, kegembiraan, syaraf rileks, menghilangkan kejenuhan setelah seharian bekerja.
5. Nonton televisi / bioskop bersama
Pilihlah tontonan yang mendidik dan disukai oleh semua anggota keluarga. Lewat aktivitas menonton bersama ini dapat dijadikan ajang untuk membahas apa yang telah ditonton bersama, meski hanya sekedar menyampaikan perasaan atau kesan terhadap apa yang ditonton.
6. Rekreasi bersama
Rekreasi bersama keluar rumah sesekali itu perlu untuk pergantian suasana. Rekreasi tidak perlu yang mengeluarkan banyak biaya, bisa rekreasi ke pantai atau bisa juga ke rumah kakek/nenek atau saudara. Manfaatkan momen rekreasi keluar ini dengan melibatkan semua anggota keluarga untuk persiapannya misalnya mulai menyiapkan pakian ganti, peralatan mandi sampai bekal dijalan. Rancanglah rekreasi dengan baik mulai dari berangkat rumah sampai tujuan rekreasi, jadikan sepanjang perjalanan menjadi rekreasi yang menyenangkan agar berkesan nantinya.
Demikianlah pengalaman saya yang dapat saya tuangkan dalam artikel ini semoga bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar